

Jakarta, CNBC Indonesia – Nilai tukar poundsterling bangkit tajam melawan dolar Amerika Konsorsium (AS) pada perdagangan Kamis (24/12/2020) jelang libur hari Raya Natal Jumat besok. Inggris dan Uni Eropa yang diperkirakan akan mencanangkan kesepakatan dagang hari ini membuat poundsterling melesat.
Melansir data Refinitiv, poundsterling melesat 0, 94% ke US$ 1, 3619 pada hari ini, mendekati golongan tertinggi 31 bulan atau 2, 5 tahun yang dicapai pasar lalu di US$ 1. 3624. Posisi poundsterling sedikit terkoreksi, berharta di level US$ 1, 3576 pada pukul 20: 07 WIB di pasar spot.
Kemarin, Mata Uang Negeri Raja perempuan Elizabeth ini juga naik 1%, sehingga dalam 2 hari meroket nyaris 2%.
CNBC International mengadukan Inggris dan Uni Eropa (UE) dilaporkan berada di tahap akhir kesepakatan dagang, dan kemungkinan akan diumumkan pada Kamis waktu setempat.
Buat diketahui, Inggris saat ini berada dalam masa transisi keluar dari Uni Eropa atau yang dikenal dengan Brexit. Masa transisi tersebut berlaku hingga 31 Desember mendatang, jika tidak tercapai kesepakatan, oleh karena itu akan terjadi hard Brexit. Artinya Inggris akan keluar begitu saja minus privilege apapun, termasuk akses ke pasar tunggal, dimana produk dari Inggris bisa bebas keluar masuk UE tanpa bea masuk.
Hard Brexit merupakan sesuatu yang ditakutkan karakter pasar, sebab bisa membawa ekonomi Inggris merosot tajam, juga menyeret ekonomi negara-negara Eropa lainnya.
Dengan adanya kesepakatan dagang, berarti Inggris akan “bercerai baik-baik” secara Uni Eropa, dan hard Brexit bisa dihindari.
Dengan adanya kesepakatan tersebut, pasar dibuat luas, setelah berbulan-bulan tanpa kejelasan kemana arah Brexit. Hal tersebut diperparah dengan terjadinya pandemi penyakit virus corona (Covid-19) yang membuat percakapan ditunda beberapa kali.
“Dengan hilangnya risiko utama bagi perekonomian Inggris dalam jangka pendek dan panjang, kesepakatan tersebut mendirikan aliran investasi yang signifikan ke Inggris dan mendukung pemulihan ekonomi ketika virus corona sudah lulus diredam. Hal itu juga menganjurkan pondasi yang kuat unutk rekan saham Inggris dan mata kekayaan poundsterling di tahun 2021, ” kata Kallum Pickering, ekonom dalam Berenberg Bank, dalam sebuah daftar yang dikutip CNBC International.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(pap/pap)